Saturday, January 15, 2011

Dilema Cabe yang Mahal

Cabe mahal!MySpace

Itu alasan banyak orang ga makan cabe belakangan ini.. bukan karena mereka ga suka pedes, bukan juga karena emang mereka lagi pada gak pengen mules2 n harus bolakbalik menjenguk WC lebih sering dari minum obat pas lagi kena penyakit panu akut.. bukan!

Kebanyakan dari orang2 yang gue tanyain emang merasa dirinya didzalimi begitu tau harga cabe udah naek lebih tinggi dari ubun2nya astronot.. pokoknya tinggi banget! Menurut mereka, cabe itu adalah salah satu kebutuhan pokok yang gak tergantikan! Artinya, ga bisa digantiin sama kecap, apalagi diganti rugi, pokoknya ga bisa! Mana ada yang mau cabe diganti rugi! Ada juga cabe diganti untung!

Menurut laporan nyokap gue yang juga pakar kecaben, cabe sempet menyentuh harga tertingginya mencapai 108 ribu per kilo untuk jenis cabe rawit merah.Tuzki Bunny Emoticon 


Ini adalah harga cabe tertinggi sepanjang sejarah percabean selama abad ini, khususnya setelah cabe ditemukan oleh penemunya yang brilian, Nicolas Cabe! Tapi untungnya menurut laporan, perkembangan terakhir dari kondisi pasar, harga cabe udah turun jadi 80ribuan sekilo.MySpace

Gue sendiri sebenernya ga terlalu hawatir karena gue bukan orang yang hidup tergantung cabe. Iyalah, kalo gue tergantung cabe, gue ga bisa bayangin cabenya segede apa, ato mungkin malah gue yang terlalu kecil sampe2 bisa digantungin di cabe. HeheheMySpace

Well, maksud gue, gue bingung aja kenapa orang2 ngerasa keilangan cabe di pasar itu jadi suatu yang menghebohkan dan mengharukan serasa pengen bakar kantor Depdag pake cabe kering. Padahal, mungkin kalo yang ilang di pasar itu suami or istri mereka, gue yakin mereka pasti gak akan sesedih ini, or malah yang ada langsung ngadain syukuran merayakan hari kemerdekaan.

Menurut gue, dan menurut ilmu ekonomi yang gue pelajarin di warung makan sebelah kos2an pas gue kuliah dulu. Yang namanya cabe itu ya kebutuhan substitusi, artinya cabe itu benda yang tergantikan. Kalo cabe sampe menghilang dari pasar ya dengan gampangnya sebenarnya bisa diganti oleh pemedas (bahasa Hungaria dari alat pembuat pedas) berteknologi tinggi yang bernama Caos. Paling tidak sampe harga cabe turun, orang2 itu kan bisa menikmati rasa pedas caos yang menurut gue malah lebih enak daripada cabe mentah.

 Secara gak langsung mental bangsa ini jadi berubah gara2 harga cabe yang naek. Sekarang, semua orang lebih menghargai cabe. Di mana2 kalo ada menu yang pake cabe pasti mereka akan dengan senang hati membawa pulang cabe2 yang sisa ke rumah mereka masing2 (eh, tunggu.. ini sebenarnya antara menghargai, oportunis, atooo... gak modal ya?)MySpace

Sialnya lagi, itu juga yang gue alamin.. Gue yang gak suka cabe, tiba2 belakangan ini malah seneng makan segala sesuatu yang pedes! Ini ajaib! Soalnya sekarang, setiap kali disajikan menu cabe2an di depan gue, gue selalu dihadapkan pada dilema tak berkesudahan. Antara sakit perut gara2 makan cabe atau membuang uang dengan gak memakan cabe! Semuanya ongkosnya hampir sama, ratusan ribu.. Bahkan mungkin bisa lebih murah kalo cuma saki perut biasa, ongkosnya cuma 1000 di WC umum terdekat!

Cabe oh cabe! Sungguh Dilema yang mengharukan!MySpace

No comments:

Post a Comment