Beberapa hari lalu gw dikagetkan dengan berita spektakuler yg
disampaikan adek gue yg cewek yang umurnya blom genep 17 tahun (inilaah
cara terbaik gue buat bilang, gue lupa umur aadek gue.. Heehehehe).
Beritanya: Dia baru aja kepilih jadi ketua sebuah organisasi rohani yang
rata2 anggotanya berumur 18 tahunan lebih, padahal ini adalah bulan
pertamanya gabung di organisasi itu. Wooooooot?!?!
Well, di satu sisi gue bangga abis. Ternyata adek yang gue pikir hobinya
selama ini cuma melancong dari satu rumah temen ke rumah temennya yg
lain itu (emang mirip petugas sensus pertemanan nasional), bisa juga
mencetak prestasi gemilang daalam hidupnya. Tsah!
Tapi yg gue permasalahkan adalah di sisi lainnya. Kenapa dia bisa
kepilih jadi ketua di situ? Oke, setelah pemikiran yg mendalam selama 2
menit, gue pun sampai pada satu kesimpulan, antara adek gue yg emang
cerdas bgt sampe dinilai lebih cerdas daripada Paulo Coelho, ataukah orang2 di organisasi ini yg kelewat dungu dan melupakan apa yg
dinamakan "proses belajar".