Tuesday, July 10, 2012

Organisasi itu Belajar!

Beberapa hari lalu gw dikagetkan dengan berita spektakuler yg disampaikan adek gue yg cewek yang umurnya blom genep 17 tahun (inilaah cara terbaik gue buat bilang, gue lupa umur aadek gue.. Heehehehe). MySpace
Beritanya: Dia baru aja kepilih jadi ketua sebuah organisasi rohani yang rata2 anggotanya berumur 18 tahunan lebih, padahal ini adalah bulan pertamanya gabung di organisasi itu. Wooooooot?!?!

Well, di satu sisi gue bangga abis. Ternyata adek yang gue pikir hobinya selama ini cuma melancong dari satu rumah temen ke rumah temennya yg lain itu (emang mirip petugas sensus pertemanan nasional), bisa juga mencetak prestasi gemilang daalam hidupnya. Tsah!

Tapi yg gue permasalahkan adalah di sisi lainnya. Kenapa dia bisa kepilih jadi ketua di situ? Oke, setelah pemikiran yg mendalam selama 2 menit, gue pun sampai pada satu kesimpulan, antara adek gue yg emang cerdas bgt sampe dinilai lebih cerdas daripada Paulo Coelho, ataukah orang2 di organisasi ini yg kelewat dungu dan melupakan apa yg dinamakan "proses belajar".


Kalo ada yang ga suka pendapat gue, biar gue jelasin kesimpulan gue yang simpel ini (bahkan gue rasa lebih simpel dari pertanyaan berapakah jumlah sel pada hewan bersel satu?!). Anggap aja organisasi adalah sebuah bus sekolah menyetir yang mengangkut semua siswa yang berniat belajar di sebuah sekolah menyetir yang terkenal di sebuah desa (okesip). Di tengah jalan supir mereka bilang capek n harus diganti. Lalu semua siswa memutuskan untuk menugaskan seorang siswa kelas 1, yang baru aja ngerti bagaimana masukin kunci mobil ke dalam slotnya, untuk menyetir bus itu sampe ke sekolah supaya mereka semua bisa belajar di sana.MySpace

Tapi sayangnya mereka lupa satu hal yang justru mereka sedang cita2kan, belajar itu bukan soal hasil, tapi soal prosesnya. Gue rasa gue ga perlu lanjutin cerita gue di atas karena gue yakin, semua yg baca ini pasti tau akhir cerita itu. MySpace

Poinnya adalah bagaimana mungkin sebuah organisasi menunjuk seorang yang baru aja gabung? Bagaimana mungkin sebuah organisasi menunjuk seorang yang menjawab "ga tau" ketika gue tanya soal AD/ART organisasi itu?! Itu sama aja mencet tombol self destruction yang letaknya ada di telapak kaki sebuah robot. Atau berdasarkan cerita di atas, gue bisa bilang bahwa organisasi itu berisi sekumpulan orang dungu yang ga ngerti arti kata "belajar".

Mungkin beberapa dari loe akan berpikir bahwa AD/ART itu sesuatu hal yang kolot n membosankan, bahkan sulit untuk dimengerti. Tapi menurut hemat gue, ini adalah alibi untuk menghindari belajar dan mengutamakan kemalasan mereka. "Bisa2nya loe aja seh itu mah.. Kalo males bilang aja males."MySpace

Well, kalo emang ga ngerti, jangan sakit hati kalo dikritik, gampang aja.. BELAJAR! Gue sih berharap adek gue bisa bawa organisasi itu ke arah yang lebih bener, minimal ga nyebur jurang, tetep ada di jalan aspal. Permasalahannya satu aja, selama masih ada senior2 sok tau, yang menyetujui proses pencalonan sampe pelantikan adek gue sebagai ketua, di organisasi itu, gue yakin bgt tuh organisasi bakal jadi organisasi pepesan kosong alias organisasi makan ga makan asal kumpul (daripada repot belajar organisasi itu, mendingan ngopi di warung sunda alias warung bubur kacang ijo, pelajaran yg didapet lebih banyak, tapi filosofinya sama!)

No comments:

Post a Comment